Focus Grup Discussion (FGD) pengembangan dan evaluasi system pembelajaran daring (SPADA) diselenggarakan oleh Koordinator Pusat (Korpus) System Pembelajaran Dalam Jejaring (Daring) Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) di Laboratorium Pusdainfo kampus Sindangsari.
Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang dilakukan setiap setahun sekali oleh Korpus System Pembelajaran Daring, adapun peserta nya merupakan para dosen dari berbagai program studi (Prodi) / jurusan yang ada di lingkungan Untirta dan pada FGD yang menjadi pematerinya adalah Anggoro Suryo Pramudyo, M.Kom yang juga menjabat sebagai Korpus Sistem Pembelajaran Daring, beliau menyampaikan beberapa hal penting seperti diantaranya dimulai dengan tentang sejarah dan system Spada sampai dengan hal teknis penggunaan Spada.
Setelah menyampaikan materi Anggoro Suryo Pramudyo, M.Kom selaku Korpus System Pembelajaran Daring juga menjelaskan tentang FGD ini ditujukan untuk dosen-dosen yang baru bergabung di Untirta, sehingga semangat pembelajaran Daring bisa merata dari yang dosen senior sampai dosen yang baru. Dirinya juga menerangkan judul FGD adalah pengembangan dan evaluasi karena hal tersebut harus dilakukan secara rutin, secara system dan secara kebijakan juga ada perubahan sehingga Spadanya juga harus mengikuti. Beliau juga sempat memaparkan tentang peraturan rektor nomor 2 tahun 2019 yang mengatur pembelajaran daring dan luring boleh dilakukan terpadu dengan skala 70 : 30, menurutnya setelah pandemic ada perubahan paradigma terhadap pembelajaran Daring yang tadinya lebih ke asinkronus melalui LMS (learning Manajemen system) beralih ke sinkronus (zoom, google meet), pembelajaran daring sebelum pandemik metodenya menggunakan sinkronus dan asinkronus, metodenya lebih banyak ke asinkronusnya, beliau berharap Semangat pembelajaran daring itu lebih meningkatkan aktifitas mahasiswanya dibandingkan dengan aktifitas dosen yang metodenya ceramah lagi ceramah lagi. Pada akhir kataya beliau tidak ingin memaksakan dosen untuk melakukan Daring karena tidak semua mata kuliah pembelajarannya bisa diterapkan dengan metode menggunakan Daring.
Pada kegiatan ini ditemui Dosen baru dari Prodi Agribisnis Tatang Sutisna menyampaikan Spada ini bagus bisa memfasilitasi kita dengan mahasiswa tanpa terikat lokasi, menurutnya bagi dosen baru itu tinggal bagaimana kita membiasakan diri dan mempelajarinya, kendalanya masih ada gangguan seperti upload dokumen gagal, waktu ujian mau upload dokumen gak bisa, pada akhir katanya dirinya berharap spada bisa lebih berkembang lagi fasilitasnya. Setelah Dosen dari Prodi Agribisnis ditemui juga Cakra Adipura Wicaksana dari Teknik Elektro yang menyampaikan karena dirinya pernah memakai spada pada semester sebelumnya, menurutnya spada memiliki kekurangan sering down kalo lagi padat trafficknya misalkan pas UTS dan UAS, tetapi kalo pemakaiannya sangatlah mudah dipahami/user friendly, dosen baru mungkin bisa pelan pelan karena sambil jalan, sambil mengajar-sambil belajar, masing masing fakultas ada PIC nya bisa sharing, membantu tugas pokok dosen juga karena semua serba otomatis, pengorganisasiannya lebih mudah, otomatis ngecek tugas mahasiswa lebih gampang, pendistribusian materi lebih terstruktur.