LPMPP dan LPPM Berkolaborasi Gelar FGD Hilirisasi Inovasi Komersial “Labirin Board Game” di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Diposting pada

Serang, 29 Oktober 2025 – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Hilirisasi Inovasi Komersial “Labirin Board Game”, bertempat di Ruang Multimedia, Gedung Rektorat Kampus Untirta Sindangsari. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Untirta dalam mendorong hilirisasi hasil riset dan inovasi agar dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya di bidang pendidikan.

FGD ini tidak hanya berfokus pada pengenalan produk Labirin Board Game, tetapi juga menjadi wadah untuk membahas langkah-langkah strategis menuju proses komersialisasi dan standarisasi produk agar siap bersaing di pasar nasional. Dalam kegiatan tersebut, para peserta mendapatkan pemaparan materi dari beberapa narasumber, di antaranya:

  • Ngadiman Sastro dari PT Integrita Global Sertifikat dan Juhri dari CV Raja Wangwa Globalindo, yang membahas tentang proses perolehan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk Labirin Board Game serta strategi penerapannya.
  • Fauzan Rio Pramudika dari CV Inobrain Technology, yang menyampaikan materi mengenai pembentukan komunitas pengguna dan pengembang dalam platform digital Labirin Board Game, baik berbasis web maupun aplikasi, guna memperluas jangkauan pengguna dan memperkuat ekosistem inovasi.

Peserta FGD terdiri atas tim peneliti dan pakar Untirta, guru SD, SMP, dan SMA se-Provinsi Banten, serta para kepala dan sekretaris lembaga, tenaga kependidikan, dan dosen di lingkungan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Ketua Tim Peneliti Untirta, Prof. Maman Fathurohman, Ph.D., dalam keterangannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sekaligus menjadi momen peluncuran resmi (launching) produk inovatif Untirta yang telah memiliki paten dengan nama “Labirin Board Game.”

“Kegiatan ini tidak hanya sekadar FGD, tetapi juga semacam launching dari produk hasil inovasi Untirta yang sudah memiliki paten, yaitu Labirin Board Game. Dalam proses hilirisasi nanti, akan ada tim dari Kemendikti Saintek yang meninjau dari berbagai aspek seperti marketing, bisnis, regulasi, dan teknis. Harapannya, pada tahun 2026 akan ada dukungan pendanaan untuk pengembangan inovasi dan hilirisasi komersial produk ini,” ujar Prof. Maman. Lebih lanjut, Prof. Maman menjelaskan bahwa Labirin Board Game dirancang sebagai media pembelajaran aritmetika bagi siswa SD, SMP, dan SMA melalui pendekatan permainan yang menyenangkan.

“Dengan bermain board game, siswa dapat belajar matematika dengan cara yang lebih interaktif dan menyenangkan. Produk ini juga bisa dikembangkan menjadi sarana kompetisi atau turnamen, sebagai alternatif dari permainan populer seperti monopoli atau ular tangga,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Untirta, Prof. Meutia, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap tim peneliti yang telah berinovasi dan menghasilkan produk unggulan Untirta.

“Hari ini adalah kegiatan Hilirisasi Inovasi Komersial produk dorongan teknologi Untirta yang merupakan kegiatan FGD dari tim peneliti Prof. Maman Fathurohman tentang Labirin Board Game. Acara ini banyak memberikan sharing inovasi. Semoga produk ini bisa dikenal secara luas dan memberikan dampak positif, terutama membantu anak-anak sekolah dalam pembelajaran matematika. LPPM menyambut baik dan akan terus memfasilitasi kegiatan para dosen, peneliti, dan tim pakar yang menghasilkan produk membanggakan bagi Untirta serta bermanfaat bagi lembaga dan masyarakat,” tutur Prof. Meutia.

Dalam kegiatan ini juga terdapat sesi review dari para tim pakar, termasuk tim pakar dari Universitas Nahdlatul Wathon (UNW) Mataram, Nusa Tenggara Barat, yang memberikan masukan terhadap pengembangan dan potensi hilirisasi produk Labirin Board Game dari perspektif akademik dan praktis.

Kegiatan FGD terselenggara atas koloborasi 2 lembaga Untirta yakni Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pendidikan (LPMPP) dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), berjalan dengan baik, ditutup dengan sesi foto bersama seluruh peserta, narasumber, dan tim peneliti, menandai komitmen bersama untuk terus mengembangkan inovasi Untirta agar memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan dan masyarakat luas.

Melalui kegiatan ini, diharapkan Labirin Board Game dapat menjadi contoh nyata keberhasilan hilirisasi inovasi Untirta yang memiliki nilai edukatif, komersial, dan sosial, sekaligus memperkuat peran perguruan tinggi dalam mendukung transformasi pendidikan berbasis riset dan teknologi.