Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) selenggarakan Workshop Sistem Penjamin Mutu Internal (SPMI) & Audit Mutu Internal (AMI) di kampus Sindangsari Untirta.
Kegiatan ini diikuti oleh 170 dosen Untirta, berlangsung selama 2 hari dimulai dari tanggal 22 sampai dengan 23 Febuari 2024, dibuka oleh Rektor Untirta Prof. Dr. Ir Fatah Sulaiman, ST., MT, Adapun pematerinya menghadirkan Dr. Ir. Setyo Pratiwi, M.Agr dari Institute Pertanian Bogor (IPB) yang menyampaikan tentang SPMI dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi, implementasi SPMI di Untirta, implementasi AMI pada SPMI dan akreditasi, pemateri lainnya yakni Ir. Yusep Ikrawan, M.Sc., Ph.D dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2DIKTI) yang menyampaikan tentang prinsip dasar, Klasifikasi, lingkup dan area AMI, perencanaan audit, kode etik dan pelaksanaan AMI, pelaksanaan audit dokumen dan lapangan.
Pada kesempatan sambutannya Rektor Untirta Prof. Dr. Ir. Fatah Sulaiman, ST., MT menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini yang menurutnya positif, beliau memotivasi para peserta workshop untuk tetap semangat walaupun harus pulang sampai sore karena mengikuti kegiatan ini, beliau juga mengajak kepada semuanya untuk meneladani tokoh Sultan Ageng Tirtayasa. Pada akhir katanya beliau menyampaikan harapannya, “harapan saya, setelah dilakukan workshop SPMI dan AMI komitmen mutu terus dilakukan, kegiatan-kegiatan terjaga sesuai dengan standar mutu kemudian kita akan lakukan review secara terstruktur yang secara frekuensi ada bulan mutu sehingga akan menjadikan seluruh aspek pelayanan perguruan tinggi Untirta dari waktu ke waktu semakin berkualitas dan semakin memberikan manfaat bagi pengembangan sumber daya manusia Indonesia”.
Menurut keterangan dari Dr. Kandung selaku kepala pusat (Kapus) SPMI di LPMPP Untirta, Latar belakang kegiatan workshop ini adalah kita ingin punya satu pemahaman dan frekuensi antara calon auditor dan LPMPP, “khususnya hari ini kita ingin merekrut calon auditor audit mutu internal di sistem penjaminan mutu Untirta, maka kita harus punya satu pemahaman dahulu tentang apa itu SPMI dan apa itu AMI, mengenai perangkat apa saja yang harus ada dalam sistem penjaminan mutu, sehingga dalam bekerja, mutu menjadi satu budaya bersama, bukan hanya pola pikir tapi juga pola perilaku jadi budaya mutu itu menjadi keseharian kita, kemudian jika kita punya budaya mutu yang baik maka kita akan bisa menjalankan perguruan tinggi sebagaimana diamanatkan dalam Permendikbud 53 Tahun 2023 tentang sistem penjaminan mutu dan sistem penjaminan perguruan tinggi, maka menjadi langkah yang wajib dilakukan bagi Untirta untuk mempersiapkan auditor dan membekali ilmu agar sistem penjaminan pendidikan tinggi Untirta itu sesuai dengan visi misi Pak rektor yakni unggul di kawasan ASEAN dan global”, beliau menerangkan pada kegiatan ini peserta workshop selain menerima materi juga dihadapkan dengan pretest dan post test serta tugas-tugas. Pada akhir katanya output kegiatan ini adalah peserta yang lulus test nantinya akan dijadikan auditor yang mempunyai tugas untuk mengaudit program studi (Prodi) yang ada di Untirta, tentunya Prodi lintas jurusan, karena seorang Auditor tidak boleh mengaudit di Prodinya, harus mengaudit di Prodi lain, tutupnya.
Kegiatan berlangsung dengan lancar, selain penyampaian materi oleh narasumber, mengikuti pretest, post test dan final test, peserta workshop juga melakukan praktek penggunaan aplikasi SIAMIU, diakhiri dengan sesi foto Bersama.