Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran (LPMPP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) berkolaborasi dengan Penabulu Selenggarakan Adaptasi Goes To Campus di Convention Hall Gedung Rektorat lantai 1 kampus Sindangsari.
Kegiatan adaptasi Goes To Campus didalam agenda acaranya terdapat juga penandatangan Memoirs of Understanding (MoU) dan penyerahan sertifikat ISO 21001:2018, dibuka oleh Rektor Untirta, dihadiri oleh para Wakil Rektor, Kepala dan Sekretaris serta Para Kepala Pusat (Kapus) LPMPP, Dekan Fakultas Hukum, Tim UI Green Metric, Tim SDG’s, para Mahasiswa/i Untirta.
Pada kesempatan menyampaikan sambutan Prof. Dr. Ir. Wahyu Susihono, ST., MT., IPM., ASEAN Eng menyampaikan kegiatan Adaptasi Goes To Campus ini terselenggara atas Kerjasama antara Yayasan Penabulu dan Untirta, beliau menyoroti perjalanan panjang dalam meraih sertifikasi ISO 21001:2018 ini. Beliau mengucapkan Terima kasih atas kerja keras dan dedikasi semua pihak, proses sertifikasi ini dimulai sejak Oktober lalu dan hari ini kita berhasil mendapatkannya. Menurut beliau ini adalah bukti nyata bahwa Untirta berkomitmen dalam menciptakan sistem pendidikan berkualitas. Beliau menambahkan bahwa sertifikasi ini mencakup tiga unit utama, yaitu LPMPP, Fakultas Hukum, dan Program Studi S1 Hukum, dengan tujuan utama meningkatkan standar akademik, kepuasan mahasiswa, dan reputasi Untirta di kancah global.
Menurut keterangan dari Prof. Dr. Suroso Mukti Leksono, S.Si., M.Si selaku Kapus Pengembangan Kampus Hijau Yang Smart, Terintegrasi dan Berkelanjutan LPMPP Untirta bahwa Goes to Campus terselenggara atas Kerjasama dari Yayasan Penabulu dan Untirta, merupakan kegiatan yang melibatkan mahasiswa/i atau Sivitas Untirta, didalamnya ada acara focus grup discussion (FGD) dan talksow atau bincang-bincang tentang adaptasi perubahan iklim, kegiatan ini juga untuk menggagas bagaimana aksi untuk menghadapi perubahan iklim dan lingkungan, membahas tentang masalah sosial yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari diwaktu menghadapi tantangan ini. Menurut beliau kegiatan ini penting bagi kita semua kerena bisa memperkuat/menambah kapasitas pengetahuan terutama bagi generasi muda yang memiliki peran vital dalam menciptakan solusi yang berkelanjutan dan berkeadilan, harapannya dengan kegiatan ini semoga bisa mendorong pengayakan kebijakan iklim dan perencanaan pembangunan rendah emisi yang adaptif terhadap dampak perubahan iklim dengan melibatkan mahasiswa sebagai agen perubahan. Selain itu kegiatan ini juga bisa membuka wawasan mahasiswa dan menyadarkan kalangan masyarakat untuk bisa menyikapi dampak perubahan iklim ini.
Sardi Winata, S.IP., MA selaku Kepala Yayasan Penabulu menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendekatkan mahasiswa dengan realitas lingkungan sekitar, beliau menerangkan pendidikan bukan hanya di dalam kelas, tetapi juga harus menyentuh masalah sosial dan ekologi, serta kerja sama ini akan membuka berbagai peluang bagi mahasiswa untuk terlibat dalam proyek berbasis aksi nyata, termasuk program keberlanjutan dan advokasi iklim berbasis lokal.
Adapun penandatanganan MoU dari pihak Untirta ditandatangani oleh Prof. Dr. Ir. Fatah Sulaiman, ST., MT selaku Rektor Untirta dan dari pihak Yayasan Penabulu ditandatangani oleh Sardi Winata S.IP., MA. Serta penyerahan sertifikat ISO 21001:2018 diserahkan ke Untirta oleh Umi Fadilah, SE., MM selaku Direktur Utama PT. Evodia Global Sertifikasi ke Untirta. Talkshow/seminar menghadirkan pemateri diantaranya Frits Jermias Ndun dan Sugiarto Arif Santoso.
Kegiatan diakhiri dengan FGD / diskusi yang terbagi menjadi 3 kelompok, ditutup dengan sesi foto Bersama dan buka puasa Bersama.