Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Selenggarakan bimbingan teknis (Bimtek) penyusunan pedoman pelaksanaan program merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) di ruang Auditorium Gedung Rektorat kampus Sindangsari Serang Banten.
Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor bidang Akademik Untirta, dihadiri oleh Ketua, Sekretaris dan para Koordinator Pusat (korpus), beserta Staff LP3M, Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan dan Perencanaan (BAKP), para Kepala Program Studi (Kaprodi) dan Gugus Penjamin Mutu, Subkoordinator akademik dsb. Adapun narasumbernya adalah Prof. Dr. Yudi Juniardi, M.Pd yang menyampaikan materi tentang pedoman MBKM di Untirta dan dilanjutkan oleh Dr. Ifan Iskandar yang menyampaikan materi tentang penyusunan pelaksanaan MBKM.
Prof. DR. Yudi Juniardi, M.Pd selaku ketua pelaksana kegiatan ini pada kesempatan sambutannya menyampaikan tujuan dari kegiatan workshop ini adalah agar membantu dan memudahkan Program Studi (Prodi) dalam menyelenggarakan MBKM, karena jika sudah ada standar operasional prosedurnya (SOP) mereka (Prodi) akan bisa melakukan MBKM itu dengan lancar, dimulai dari perencanaan hingga evaluasi sampai berakhirnya program, selain itu untuk memberikan gambaran yang jelas tentang kegiatan MBKM. Kemudian beliau menerangkan juga bahwa program MBKM di Untirta sudah terlaksana tetapi belum semua Prodi melaksanakannya tetapi menurut beliau beberapa Fakultas sudah ada yang melaksanakan maksimal bahkan sampai mendapatkan hibah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemdikbud), beberapa Prodi belom banyak mengikuti program MBKM mahasiswanya dalam artian belum semua Prodi mengoptimalkan dan mengimplemntasikan MBKM, ciri-ciri Prodi yang sudah meyelenggarakan dengan baik bisa dilihat dari pencapaian indeks kumulatif universitas- nya (IKU). Pada akhir katanya beliau sampaikan harapannya Mudah-mudahan workshop ini bisa menambah pemahaman terkait MBKM sehingga prodi dg mudah menyelenggarakan dan lebih banyak mahasiswa yang mengikuti demi mendongkrak IKU Untirta.
Para Narasumber (Narsum)pada kesempatan menyampaikan materi menerangkan beberapa hal penting seperti diantaranya tentang persiapan pada tahap pra pelaksanaan, kegiatan pada tahap pelaksanaan, tindakan pada tahap pasca pelaksanaan, kebijakan permendikbud nomor 3 tahun 2020, pertukaran pelajar, magang, asistensi mengajar, riset, kemanusiaan, wirausaha, studi independent, kuliah kerja nyata (KKN) tematik, pelaksanaan MBKM di Untirta, cakupan implementasi MBKM di Untirta maupun di UNJ.
Setelah penyampaian materi oleh para Narsum, Wakil Rektor bidang Akademik, Pengembangan Inovasi, Pengabdian dan Hilirisasi Riset DR. H. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si menyampaikan bahwa Kebijakan MBKM yang ada di Untirta pada dasarnya hampir sama dengan perguruan tinggi yang lain, Untirta pada dasarnya mendukung kebijakan MBKM, kemudian ditindaklanjuti dengan keluarnya buku panduan MBKM, sosialisasi ke para pimpinan fakultas dan ke Prodi-Prodi yang ada di lingkungan Untirta, kemudian sosialisasi juga dilanjutkan ke mahasiswa. Beliau menuturkan beberapa program MBKM yang diikuti oleh mahasiswa yang mana sebagian besarnya merupakan program yang dikeluarkan oleh kementerian misalnya MSIB, pertukaran mahasiswa merdeka, kampus mengajar, kewirausahaan dsb. Menurut pendapat beiau juga pada dasarnya Untirta sudah melaksanakan program ini kemudian jika melihat antusiasme mahasiswa yang ingin mengikuti MBKM sangatlah tinggi, tahap selanjutnya yang perlu dilakukan adalah melakukan kosolidasi terkait beberapa hal seperti contohnya kurikulum, bagaimana memudahkan kurikulum bagi prodi, dosen dan mahasiswa. Pada akhir katanya beliau menginginkan program MBKM ini berjalan lancer karena tidak merugikan mahasiswa, semua yang dilakukan dalam program ini untuk kemandirian mahasiswa, agar tidak hanya punya pengalaman di kelas saja tetapi juga punya pengalaman di luarkelas.
Dijumpai juga peserta workshop DR. Susianti, SP., MP yang menjabat juga sebagai Wakil Dekan bidang Akademik Fakultas Pertanian (Faperta) menyampaikan bahwa materi yang disampaikan oleh narasumber sangatlah bermanfaat, beliau menuturkan pengalamannya yang mana antara teori dan pada pelaksanaan MBKM berbeda, serta harapannya agar mahasiswa/i kaya akan pengalaman. “kadang-kadang antara teori yang didapat dengan keadaan yang nyata di lapangan sangatlah berbeda, antara ekspektasi dan kenyataannya berbeda, workshop ini sangat baik, bisa saling share tentang kelemahan kita sehingga mendapat gambaran dan dijadikan evaluasi agar kedepannya lebih baik lagi. Secara kedepannya mahasiswa dituntut mempunyai pengalaman lain, bukan hanya di dalam kelas/kampus tetapi pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan dunia kerja dan softskill”.
Untuk Peserta Workshop materi dari Narasumber bisa diunduh pada link berikut ini : Materi 1